Apakah dengan memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran dapat memfasilitasi keberagaman gaya belajar?

Pemanfaatan serta pengunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran erat kaitannya dengan pola atau gaya belajar yang dimiliki setiap siswa. Dalam proses pembelajaran terkadang ada siswa yang cepat paham namun ada pula sebaliknya yakni siswa yang butuh waktu lama untuk memahami sebuah materi. Setiap siswa belajar dengan kecepatannya masing-masing. Cara memproses informasi yang diperoleh tersebut dikenal dengan istilah gaya belajar.

Apakah dengan memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran dapat memfasilitasi keberagaman gaya belajar?

Dalam proses pembelajaran pengembangan potensi siswa harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Pengembangan potensi siswa yang tidak seimbang akan menjadikan Pendidikan cenderung lebih peduli pada perkembangan satu aspek kepribadian tertentu saja. Sehingga sangat keliru jika guru hanya bertnggung jawab menyampaikan materi pelajaran saja. Sebaiknya guru juga membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai. 


Perkembangan teknologi baru telah mengakibatkan permintaan untuk pengembangan kapasaitas manusia. Sebagian dari perubahan ini berhubungan dengan peluang untuk menyimpan, memanipulasi dan menyebarkan informasi dalam Pendidikan. Ada tiga fitur baru yang paling penting untuk Pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu kemampuan untuk digitalisasi, memproses dan mengirimkan informasi. 


Lalu apakah dengan memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran dapat memfasilitasi keberagaman gaya belajar siswa?


Media dan teknologi telah diasumsikan berbagai kalangan sebagai perangkat yang membutuhkan teknologi tinggi. Orang-orang yang bekerja dengan teknologi pendidikan memiliki kegemaran membuat inovasi, dan selalu melaksanakan inovasinya ke dalam media pembelajaran di lingkungan pembelajarannya. Ketika lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran telah pada fase lembaga yang mengimplementasikan media, hal yang baik adalah lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran tidak ada lagi kebutuhan untuk memotivasi orang untuk menggunakannya. Tantangan lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran ke depan justru bagaimana untuk memotivasi orang untuk menggunakan media secara efektif dan efisien. Media tidak hanya akan mengubah cara siswa mau belajar, tetapi juga akan mengubah cara pendidik dan pengajar berpikir tentang mengajar dan belajar.

Pemanfaatan serta pengunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran erat kaitannya dengan pola atau gaya belajar yang dimiliki setiap siswa. Dalam proses pembelajaran terkadang ada siswa yang cepat paham namun ada pula sebaliknya yakni siswa yang butuh waktu lama untuk memahami sebuah materi. Setiap siswa belajar dengan kecepatannya masing-masing.


Cara memproses informasi yang diperoleh tersebut dikenal dengan istilah gaya belajar. De Porter (2000:10) menyatakan bahwa gaya belajar adalah kombinasi cara seseorang dalam menyerap informasi, kemudian mengatur informasi, dan mengelola informasi tersebut menjadi bermakna. Terkait dengan gaya belajar tersebut guru hendaknya memahami perbedaan karakter yang dimiliki masing-masing siswanya. Dengan memahami karakter setiap siswa maka guru anak semakin mudah menentukan cara yang paling optimal diberikan dalam pembelajaran. Penentuan cara tersebut baik strategi, teknik, metode, maupun model pembelajaran yang digunakan haruslah memperhatikan gaya belajar yang dimiliki siswa. Proses pembelajaran tersebut haruslah meng-cover semua gaya belajar yang dimiliki siswa baik itu gaya belajar visual, suditorial, dan kinestetik. Salah satu alternative yang dapat digunekan untuk pembelajaran itu adalah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).


LINK TERKAIT