Insecure adalah perasaan tidak mampu, tidak cukup baik, kecemasan yang membuat seseorang merasa tidak aman. Sebenarnya, perasaan tidak aman atau insecure normal terjadi dan bisa dialami oleh setiap orang. Namun, bagi sebagian orang lain, insecure bisa terjadi terus-menerus dan bertahan lama. Dengan munculnya perasaan ini membuat orang tersebut cenderung berpikiran negatif terhadap beragam aspek dalam hidupnya. Mulai dari merasa tidak pantas bergaul dengan kalangan tertentu, tidak bisa meraih tu
Hai, Sobat
Excellent… Apa kalian pernah merasa insecure? Yup,,, Insecure adalah perasaan
tidak mampu, tidak cukup baik, kecemasan yang membuat seseorang merasa tidak
aman. Sebenarnya, perasaan tidak aman
atau insecure normal terjadi dan bisa dialami oleh setiap orang. Namun, bagi
sebagian orang lain, insecure bisa terjadi terus-menerus dan bertahan lama.
Dengan munculnya perasaan ini membuat orang tersebut cenderung berpikiran
negatif terhadap beragam aspek dalam hidupnya. Mulai dari merasa tidak pantas
bergaul dengan kalangan tertentu, tidak bisa meraih tujuan hidupnya, tidak
diterima di masyarakat, dan tidak ada yang memberinya dukungan.
Sering kali,
perasaan insecure juga muncul bersamaan dengan rasa cemas. Saat merasa insecure
dengan berbagai tantangan dalam hidup, Anda mungkin juga merasa takut,
khawatir, dan ragu terhadap diri sendiri.
Penyebab
insecure pun bermacam-macam, mulai dari peristiwa traumatis hingga kondisi
sosial atau lingkungan lokal, seperti sekolah, tempat kerja, atau rumah. Maka
dari itu, yuk kenali beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab Sobat
Excellent merasa insecure:
Terlalu fokus terhadap kekurangan diri
Setiap orang
memiliki kekurangan serta kelebihan, dan tidak ada yang terlahir sempurna di
dunia. Sayangnya, tidak semua orang dapat berpikir demikian, bahkan Anda
mungkin salah satu orang yang tidak bisa menerima fakta tersebut.
Alih-alih
mencintai diri sendiri atas kelebihan yang dimiliki, Sobat Excellent lebih
memilih untuk fokus terhadap kekurangan-kekurangan tersebut. Hal ini kemudian
memicu Anda untuk berusaha mengoreksi hingga mengkritik diri sendiri secara
berlebihan.
Dari situlah
muncul perasaan insecure, karena timbul rasa khawatir orang lain akan menyadari
kekurangan-kekurangan tersebut dan memberikan kritikan layaknya Anda mengkritik
diri sendiri.
Haus akan pujian dari orang lain
Siapa sih yang
tidak senang jika diberi pujian? Sobat Excellent tentu akan merasa senang dan
makin percaya diri saat diberikan pujian oleh orang lain. Sebenarnya, tidak ada
masalah dengan pujian yang diberikan oleh orang lain.
Namun, jika baru
merasa percaya diri setelah dipuji, hal ini bisa menimbulkan perasaan insecure.
Pasalnya, Anda baru percaya atas kelebihan yang dimiliki, yakin terhadap diri
sendiri, setelah orang lain memberikan validasi atau mengakuinya.
Sementara itu,
jika orang lain tidak menyatakan pujian seperti yang diharapkan, Anda akan
merasa insecure dan ragu terhadap kelebihan yang ada pada diri sendiri.
Padahal, untuk percaya dan yakin terhadap kelebihan yang dimiliki, Anda tidak
harus mendapatkan konfirmasi dari orang lain terlebih dahulu.
Pola asuh orangtua yang salah
Menurut sebuah artikel yang dimuat pada Psychalive, pola orangtua dalam mengasuh Anda sejak kecil berperan besar terhadap muncul atau tidaknya perasaan insecure. Perasaan ini bisa muncul jika orangtua sudah terbiasa memberikan kritikan kepada Anda sejak kecil. Bahkan, kebiasaan orangtua mengkritik diri sendiri di hadapan anak juga berpotensi menularkan perasaan insecure tersebut kepada anak. Salah satu contohnya, ucapan orangtua, “Masa begitu saja kamu tidak bisa?” dapat memicu Anda untuk memberikan kritikan yang sama terhadap diri sendiri saat beranjak dewasa. Seolah-olah memberikan contoh bahwa hal ini wajar untuk dilakukan. Untuk mengatasi rasa insecure yang sering muncul, yuk kita simak tips" Excellent berikut ini:
Berhenti menyalahkan diri sendiri
Melawan
pikiran-pikiran negatif yang muncul memang bukan hal yang mudah dilakukan,
terutama setelah Anda melakukan kesalahan. Rasa cemas akan kemungkinan buruk
yang bisa terjadi membuat Anda tak henti menyalahkan diri sendiri. Namun, hal
itu tidak akan memberi perubahan pada peristiwa yang sudah terjadi. Sadari
bahwa Anda bukanlah satu-satunya yang melakukan kesalahan, semua orang juga
pernah mengalami hal yang sama. Tulis pikiran-pikiran negatif dan ketakutan
Anda, lalu amati dan fokuskan pada solusi apa yang akan dilakukan agar tidak
mengulangi kesalahan yang sama.
Lakukan hal-hal yang Sobat Excellent senangi
Silaturahmi ke
sanak saudara, wisata religi, staycation dengan sahabat karib, mencoba sesuatu
yang belum pernah Anda lakukan, atau liburan ke tempat impian, masih banyak
hal-hal positif yang menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan.
Coba untuk lebih
fokus pada sesuatu yang dapat membuat Anda bahagia dan melupakan rasa insecure.
Selain menjadi rekreasi untuk diri sendiri, siapa tahu Anda juga akan menemukan
potensi lain saat mengeksplor hal-hal baru.
Bicaralah dengan orang-orang terdekat
Berbicara dengan
orangtua, saudara, atau teman mungkin bisa meringankan beban yang ada di
pikiran Anda. Utarakan hal-hal yang membuat Anda cemas dan ragu. Anda juga bisa
menghabiskan waktu dengan orang-orang tersayang. Buatlah jadual untuk tamasya,
misalnya sekedar duduk-duduk di gubuk pinggir sawah dengan memandang hijaunya
hamparan sawah yang sejuk di pandang mata atau main air di sungai sambil
mendengar gemericik air sungai yang syahdu. Nah, kegiatan ini dapat mengalihkan
sobat excellent dari pikiran-pikiran yang negatif.
Berilah penghargaan untuk diri sendiri
Jika sobat
excellent mendapatkan penghargaan di sekolah, tempat kerja, atau baru saja
mendapatkan nilai terbaik, tidak ada salahnya untuk melakukan perayaan kecil
saat hal yang dilakukan membuahkan hasil manis. Walau mungkin pencapaiannya
tidak seberapa besar, tetap berbanggalah karena ini bisa meningkatkan rasa
percaya diri.
Beranikan diri untuk bersosialisasi
dengan orang baru
Mungkin sobat excellent merasa cemas saat berhadapan dengan lingkungan sosial yang baru. Cobalah secara perlahan, pasang target seberapa intens Anda melakukan percakapan dengan orang lain. Misalnya, di satu pertemuan Anda akan berkenalan dengan dua teman baru. Anda juga bisa mengobrol dengan teman baru untuk mengenalnya lebih dekat, termasuk mengetahui hal-hal yang dia senangi dan hobinya. Tak perlu memaksakan diri untuk langsung berbicara dengan banyak orang, mulailah dengan sedikit kemajuan. Perlahan, ketakutan Anda untuk mengenal lingkungan baru mungkin akan berkurang.
Bersyukur
Bersyukur
merupakan hal yang penting untuk kita lakukan khususnya umat Islam. Bersyukur
atas semua nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Entah itu nikmat
iman, nikmat Islam, nikmat sehat wal afiat, dan berbagai nikmat lainnya.
Biasanya cara bersyukur yang sederhana sering kali kita lakukan dengan mengucap
Alhamdulillah. Begitu banyak nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita,
tetapi rasanya kebanyakan dari kita masih suka kurang menyadarinya, ya? Karena
mungkin pada dasarnya manusia selalu merasa tidak pernah puas dengan apa yang
dimilikinya, sehingga gampang terjerumus ke dalam kufur nikmat.
Sebagai manusia
biasa, kita harus sadar bahwa tak ada manusia yang sempurna. Pasti setiap orang
memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada baiknya jika kita sedang merasa
insecure, ingatlah bahwa Allah SWT selalu mengingatkan dalam firman-Nya agar
hamba-Nya selalu bersyukur. Salah satunya dalam (Q.S Ibrahim: 7)